Halaman

KETERAMPILAN BERTANYA

Dalam komunikasi antara konselor dan konseli, konselor dapat membantu konseli untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. 


Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan konseli memberikan jawaban secara terbuka dan luas. Pertanyaan terbuka dapat membantu konseli menggali dirinya guna memperoleh pemahaman diri yang lebih baik. Melalui penggunaan  pertanyaan terbuka, konselor juga mengkomunikasikan minatnya untuk membantu konseli dalam mengeksplorasi diri. Pertanyaan terbuka dapat diungkapkan  misalnya dengan Apa yang anda pikirkan ketika merenung sendirian? Bagaimana perasaan anda ketika dia meninggalkan anda?Apa rencana anda selanjutnya?. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang biasanya dapat dijawab dengan jawaban ya atau tidak, atau dijawab dengan satu dua kata. Beberapa contoh pertanyaan tertutup adalah, Ketika ibumu meninggal kamu berusia berapa tahun? Apakah anda merasa kesal atas perlakuan yang anda terima? Berapa jumlah          saudakandungmu?. Pertanyaan tertutup cenderung          memutus pembicaraan. Pertanyaan tertutup lebih menekankan pada isi pembicaraan yang factual dari pada memperhatikan perasaan. Jika konselor menginginkan konseli berbicara banyak tentang berbagai hal, penggunaan pertanyaan tertutup kurang tepat. Meskipun demikian, jika konselor menginginkan konseli memberikan suatu jawaban yang singkat dan jelas, pertanyaan tertutup tepat digunakan Pertanyaan tertutup sering kali menimbulkan kesan pada konseli bahwa konselor kurang menaruh perhatian kepada konseli.

Prosedur Berlatih
1.      Pahamilah modul Keterampilan Bertanya, diskusikan hal-hal yang anda anggap penting dengan fasilitator.
2.      Ikutilah penjelasan lebih lajut tentang tujuan, manfaat dan penggunaan keterampilan bertanya yang disampaikan oleh fasilitator. 
3. Dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang, simulasikan contoh-contoh pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pada saat seorang teman menyimulasikan tiap-tiap pertanyaan, seorang teman lainnya berperan menjawab pertanyaan, dan seorang sisanya menjadi pengamat yang harus     memperhatikan dan memberi umpan balik. Lakukan secara bergantian sehingga semua anggota pernah mengalami semua peran tersebut.



sumber: Dr. Suwarjo, M.Si. (2008) UNY - Modul Pelatihan Praktik Keterampilan Konseling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar