Halaman

KETERAMPILAN ATTENDING

Attending adalah pemberian perhatian fisik kepada orang lain. Attending juga mendengarkan dengan menggunakan seluruh tubuh kita. Attending  merupakan komunikasi nonverbar yang menunjukkan bahwa konselor memberikan perhatian secara penuh terhadap lawan bicara yang sedang berbicara. Keterampilan attending meliputi: keterlibatan postur tubuh, gerakan tubuh secara tepat, kontak mata, dan lingkungan yang nyaman.

1)      Keterlibatan Postur Tubuh
Bahasa tubuh sering kali “berbicara lebih keras” dari pada bahasa verbal. Suatu komunikasi menjadi lebih kuat jika konselor menampilkan sikap tubuh yang rileks tetapi penuh perhatian dan siap siaga mendengarkan pembicaraan konseli, agak condong kedepan terhadap konseli dengan tetap menjaga situasi dan posisi diri yang terbuka dalam jarak yang tepat dari konseli. Sorang pendengar yang baik mengkomunikasikan perhatian melalui exspresi tubuh yang rileks selama pembicaraan berlangsung.
2)      Gerak Tubuh Secara Tepat
Gerak tubuh yang tepat merupakan bagian utama dari aktivitas mendengarkan dengan baik. Seorang konselor yang sedang mendengarkan konselinya tetapi tanpa diikuti gerakan tubuh akan tampak kaku, dingin, dan terasa adanya jarak yang jauh. Sebaiknya konselor yang menyertakan gerkan-gerakan aktif saat mendengarkan konseli (buka gerakan gelisah atau gerakan grogi) akan dimaknai sebagai konselor yang bersahabat, dan hangat. Pada umunya orang lebih suka berbicara pada pendengar yang gerakan tubuhnya tidak kaku dan tidak terpaku.
3)       Kontak Mata
Kontak mata yang efektif mengekspresikan minat dan keinginan untuk mendengarkan orang lain. Kontak mata mencakup pemusatan pandangan mata secara lembut pada pembicara dan kadang-kadang memindahkan pandangan dari wajah konseli ke bagian tubuh lainya misalnya tangan, dan kemudian kembali kewajah, lalu kontak mata tejadi lagi. Kontak mata tidak terjadi jika konselor memandang jauh atau membuang pandangan konseli, memandang wajah konseli dengan pandangan kosong, dan konselor menghindari tatapan mata konseli.
4)      Lingkungan yang nyaman
Attending menuntut pemberian perhatian kepada orang lain. Hal ini tidak mungkin terjadi dalam lingkungan yang bising, hiruk pikuk, dan kacau.


Prosedur Berlatih
1.        Baca dan pahamilah materi Keterampilan Attending yang telah disajikan dalam modul.
2.        Perhatikan berbagai contoh tingkah laku attending non verbal yang diperagakan pelatih / fasilitator.
3.      Buatlah pasangan-pasangan (berpasanganlah) diantara sesame peserta dan secara bergantian lakukanlah berbagai tingkah laku attending non verbal seperti telah diperagakan oleh pelatih/fasilitator yang meliputi: mempertahankan posisi terbuka, duduk condong ke depan, kontak mata, wajah menghadap konseli, ekspresi wajah yang menunjukkan bahwa konselor mendengarkan secara sunggung-sungguh.
4.        Masih berpasangan, lakukan tingkah laku yang seyogyanya tidak dilakukan konselor dalam proses attending, lakukan secara bergantian.


 sumber: Dr. Suwarjo, M.Si. (2008) UNY - Modul Pelatihan Praktik Keterampilan Konseling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar